“Rempah – rempah dan Pelayaran Dunia”

“Rempah – rempah dan Pelayaran Dunia”
Oleh : Wahyu Djoko Sulistyo

“Rempah rempah! Sebuah tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis. Cita rasa yang ditawarkan menjadikan makanan lebih menyelera, khasiatnya membuat yang sakit menjadi sembuh, yang kedinginan akan dihangatkan. Ya itulah manfaat kecil rempah yang menggiring bangsa barat hingga tiba di Nusantara ini.”
Kenapa harus ke Indonesia?
Itulah hal yang perlu di tanyakan kembali jika kita membahas tentang pencarian dunia timur yang dilakukan oleh bangsa barat ketika itu. Ada apakah dengan Indonesia? Kenapa mereka memilih untuk berkuasa di Nusantara ini bahkan untuk waktu yang boleh dikatakan tidak singkat. Apakah rempah- rempah mampu menjadi jawaban mutlak mereka menuju negeri ini, atau mungkin kekayaan alam lainya. Atau bahkan demi gengsi untuk memiliki sebuah daerah baru yang mereka patenkan sebagai hak temu mereka , meskipun secara sadar diketahui bahwa wilayah baru tersebut telah berpenghuni, jika memang seperti itu bukankah sudah ditemukan wilayah tersebut oleh pendatang sebelum mereka? Bukankah kata yang lebih lugas dikatakan jika merekalah bangsa perampas pemilik peradaban yang telah ada.
Sebagai contoh, bukankah Amerika telah dimiliki oleh suku Indian sebelum Colombus menginjakan kakinya di daratan Bahama saat itu, bukankah dataran luas Australia di samudra Hindia itu selain dihuni kanguru juga ada manusia aborigin yang menghuninya, lantas kenapa James Cook mengklaimnya sebagai benua baru temuanya? , Sejarah perlahan memberi pelurusan atas legitimasi yang telah berjalan sekian puluh tahun tersebut, dengan pernyataan bahwa mereka yang disebutkan di atas sebagai penemu jalur pertama untuk mencapai daerah tersebut, meskipun ini juga perlu disangsikan karena masyarakat asli penghuni wilayah baru tersebut meskipun boleh dikatakan primitif namun mata kita sekarang terasa terbuka dengan temuan peninggalan mereka saat ini bahwa mahakarya budaya mereka luar biasa untuk zamanya hingga kini.
Pemaparan diatas sebagai pembuka dimulainya era penjelajahan dunia yang berujung pada penguasaan terhadap daerah- daerah yang sebenarnya mempunyai potensi kekayaan alam tinggi. Pelayaran bermula dengan adanya persaingan panjang  antara Negara Spanyol dan Portugis saat itu yang banyak menyita perhatian gereja untuk ambil peran sebagai penengah. Atas peran Gereja itulah ditelorkanya perjanjian Thordesilas dimana dunia dibelah menjadi dua bagian untuk mereka berdua arungi dan pengakuan terhadap wilayah baru yang mereka temukan kemudian. Lepas dari periode abad pertengahan yang dikenal dengan zaman kegelapan (dark age) ,Perkembangan ilmu pengetahuan di eropa yang awalnya menjadi kontradiksi hebat dengan ajaran Gereja kini mulai ditelusuri kebenaranya. Benarkah Bumi Bulat? Benarkah teori heliosentris, meski sang pembuat teori telah berujung dengan pengakhiran hidup yang tak semestinya, namun pengetahuan terus mencari jalan takdirnya. Kompas sebagai penunjuk arah menjadi motivasi bagi para penjelajah untuk terus mencari pengetahuan baru yang katanya terdapat di dunia baru. Beberapa hal yang di sampaikan di atas hanya beberapa faktor dari kesekian pendorong terjadinya pelayaran dunia. Jika terlontar pertanyaan untuk tujuan apa mereka berani membuat pilihan untuk bertindak dengan berani mengarungi luasnya samudra yang masih penuh teka- teki pada saat itu? Jawabnya mungkin Cuma satu “rempah-rempah”.  Dimulailah era pelayaran dunia untuk mencari dimana rempah- rempah. Kenapa rempah-rempah ? ada apa dengan rempah- rempah?
Rempah-rempah Jawabanya!
Rempah-rempah sebagai tumbuhan daerah tropis,terdengar sederhana untuk saat ini, karena hampir setiap saat kita menyaksikan dan merasakan atau bahkan ada yang merasa bosan. Tapi itu kini dan bagi kita sebagi orang Indonesia, salah satu Negara yang tanahnya mampu menampung jutaan pohon rempah- rempah tumbuh, berkembang biak, dan berbuah dengan semaunya. Berbeda cerita dengan dahulu kala dan bagi mereka orang eropa, yang tanahnya tak mampu memberi ruang bagi tanaman rempah- rempah untuk bergeliat, tawaran cita rasa rempah yang menggugah selera denga segala fungsi lain yang tak mau kalah, bukankah ini yang menempatkan rempah sebagai suatu komoditas langka berharga dan layak untuk dicari, bahkan tidak  ada alasan untuk melewatkan jenis satu ini.

Pertanyaanya bukankah rempah- rempah menjadi komoditas perdagangan masyarakat nusantara sudah ratusan tahun lebih sebelum saat itu, kenapa mereka baru memulai mencari?. Perang salib, ya perang salib meberi jawaban atas expedisi yang mereka lakukan, ada apa dengan perang salib dan rempah?. Perang yang berlangsung selama berabad- abad itu lah yang mempunyai peran penting pengenalan jenis komoditi barang dagang dari timur dan pastinya rempah sebagai salah satunya kepada peradaban barat. Di akhir episode perang salib yang dimenangkan umat muslim menempatkan pelabuhan Bandar dagang terbesar dilaut tengah masa itu jatuh ketangan muslim. Dengan jatuhnya kota kontanstinopel maka kecil peluang bagi orang eropa yang mayoritas umat kristiani untuk berdagang di laut tengah sehingga kebutuhan mereka yang sudah tercandu rempah- rempah harus mencari sendiri dimana sumber rempah itu berada. Maka sejak itulah dimulailah era pelayaran dunia dalam rangka mencari dunia baru di sebelah timur dunia. Pencarian yang butuh perjuangan dan waktu yang lama pastinya untuk menjawab teka-teki dimanakah sumber rempah-rempah berada. Arah pelayaran berlawanan di ambil oleh perintis pelayaran antara Portugis dan Spanyol. Setelah pulang pergi dan gonta-ganti komando armada pengarung samudra bertemulah mereka di kepulauan Maluku. Tempat kepulauan rempah- rempah. Teka-teki dunia terjawab, jalur perdagangan terpetakan, dunia timur ditemukan dan bumi bulat menjadi jawaban mutlak atas kegelapan abad pertengahan. Pertemuan Spanyol dan Portugis di Maluku telah menjawab semuanya. Dan keberhasilan mereka menginspirasi bangsa Barat lainya untuk menuju Dunia timur sebagai daerah impian untuk berbagai kepentingan mereka nantinya. Rempah- rempah menjadi pengantar mereka, saat itu gugusan kepulauan di bentangan antara dua daratan luas itu menjadi incaran Negara – Negara barat yang kini terjawab sudah bahwasanya bukan bukan hanya rempah yang tumbuh subur tetapi mineral bumi yang syarat akan kekayaan alam tidur lelap di dalam tanah kepulauan itu. Dan itulah Nusantara yang tak lain adalah Indonesia kini yang kaya akan segalanya bahkan ada yang menyebutnya sebagai tanah surge di timur. Lantas relakah kalau surga itu dari dahulu hingga kini dengan lancang dihuni bangsa lain? Bukankah kita telah merdeka? Jawablah kemerdekaan ini!

Untuk majalah RED XI IPS 1 SMA DY PKU

Komentar

Postingan Populer