MONOLOG ''INDONESIA milik bangsa Indonesia"!
MONOLOG ''INDONESIA milik bangsa Indonesia"!
Indonesia!
Negeri yang kaya akan segalanya
Surga dunia bagi para pencarinya
Negeri gemah ripah loh jinawi subur makmur kang
sarwo tinandur, karto titi tentrem tuwinraharjo
Semua manusia mendatanginya ,menginginkanya ,memperebutkanya
Hingga keberagaman tersisa menjadi warna
Namun Kini Lihatlah apa yang terjadi dengan negeri
ini
Keadaan semakin congkak dan sombong
Nampak suram dibelenggu prasangka
Saling tuding dan pilih tanding
Penguasa bertikai dan ditaikan hingga amnesia
terhadap rakyatnya
Hingga sang pemuda mulai murka :
Wahai pemimpin negeri, kami hendak bertanya?
Siapa kalian?! Kenapa kalian disitu?
Yang kutahu kalian adalah pelayanku, kalian adalah
pamongku, kalian harus berbakti kepadaku
Tapi kenyataanya terbalik dan seperti ketidakmungkinan
dalam kemungkinan
Kalian minta dilayani, kalian memaksa aku berbakti
dan setiap waktu aku mesti memomongmu
Layaknya bayi tua yang tak tahu diri
Kekuasaan kalian jadikan permainan
Amanah kalian jadikan hiburan
Rakyat kalian jadikan tumbal atas kesenanganmu
Kesenangan berbalut keangkaramurkaan yang
mengangkangimu
membuat nalarmu menjadi mati akan jalan yang kami
pilihkan
maka ingatlah! Kami punya kuasa bagimu
dan kuasamu tak berhak merenggut hak miliku
Sampai pada saatnya sang penguasa terpingkal tanpa
tahu diri :
Hahahahahahaha
Hei pemuda bodoh! Hentikan ocehanmu itu
Kau layaknya burung nuri yang kelaparan hahaha
Kau ini tahu apa? Dan mau apa?
Negeri ini miliku, kekayaan ini kekayaaku, bukan
milikmu
Bukankah kau telah memilihku untuk mewakilimu
Maka biarlah aku mewakilimu sepenuhnya, dan
kenikmatanmu, kebahagiamu serta hakmu biarlah aku wakili, kenapa kau protes??!
Karna aku amanah dan aku benar hahahahaha
Miskin, kaya, senang derita itu salahmu. Slahmu
memilihku
Selebaran rupiah bertebaran menyilakanmu, bukan
nalarku yang buta tapi nalarmu yang dibutakan oleh kilauan ratusan ribu
Kuasa ini tidak gratis
Lantas kau memintaku untuk berbakti, melayani? Hahaha
Telah kubeli hakmu dengan harga tak seberapa dari
kesepakatn kita
Telah jadi miliku, jangan kau minta lagi
Sadarlah kau dengan teriakanmu itu pemuda!
Berhentilah
Dulu aku juga sepertimu, berkeciau dimana-mana
mencaci orang sepertiku kini
Nantipun kau juga akan sepertiku..haha
Maka berhentilah dan katakana berapa harga mu,
mari kta sepakati bersma, saatnya berpesta pora
Biarkan yang bodoh menderita, tangisanya cukup
indah mengiringi tarian kita..hahaha…goyang dumang…hahaha
Digubug reyot tepian sawah, sepasang tua renta
meratapi nasib dalam isak tangisnya :
Tahun ini kita kembali gagal panen pak…hiks
Padi ditanam tanpa pupuk yang mahal
ee…Hama telah mendahulia kehendakNya, lalu kita
hendak makan apa?
Beli beras harga mahal , uang pun kita tak punya
pak…
Kenapa nasib ini seperti ini? Dosakah kita pada
sang alam
Sudahlah bu…. Kita serahkan pada sama yang kuasa,
toh kita bias apa hukhuk
Syukuri saja apa yang ada , InsyaAllah
dicukupkan..
Tak pantas kita berharap pada pemerintah, lagi
pula juga tak bias kita harapkan,,hukhuk..
Saya kasihan sama si enok,, putri kita harus gagal
masuk Sma lagi,padahal usianya semakin tua.huhk
Atau kita nikahkan saja dengan orang kaya pak?
Hush!
Komentar
Posting Komentar