"Negeriku,Cahayaku...."
NEGERIKU,CAHAYAKU….
Oleh : Djoyo Bolodewo
Laksana cakrawala, menyambut kokok
ayam jantan di pembuka hari
Kau lontarkan senyum harapan,akan
cerahnya jagad ini
Kau berbinar, cerah, cahayamu
menyapa alam ini dengan kehangatan dan kedamaian
Negeri ini bergelora penuh hasrat,
untaian harapan akan cahayamu merekah dan terus merekah hingga pagelaran jagad
mayapada ini usai
Wahai pemuda harapanku!
Tak henti-hentinya kugantungkan asa
ini padamu
Kusemaikan dalam lading kejayaan
yang kucita citakan
Kupanjatkan dalam alunan rintih
doaku
Sepanjang nafas ini menderu
Ingin rasanya engkau dekap erat,
kau bisikan tentang sajak keindahan, kau tuntun dalam langkah nyata
Kau antarkan hingga singgasana
kejayaan, dimana mimpi dan kenyataan tinggal sepenggal hirupan nafas
Langit bergemuruh, awan menggumpal
pekat kehitaman, kilat bersilat menyayat
Gelegar halilintar! Gempar tiada
gentar menampar hingga aku tersadar!
Langit menangis, membasahi pipi2
bumi yang tak lagi manis
Mengalir menganak sungai penuhi
lesung manisku
Hingga badai menerjang, banjir
longsor, gemapa dan seabrek kepiluan
Mungkin hanya sebuah pesan Tuhan
jika kita mesti banyak berbenah.
Dimana pemudaku, dimana matahariku,
dimana cahayaku, dimana kehangatanku? Dimana….
Aku kedinginan,. Kubutuh dekapanmu,
kebutuh pelukmu,kubutuh bisikmu tentang keindahan, kubutuh gengam tangan
kekarmu menuntunku kepada harapan
Namun awan gelap telah menutupimu,
hingga badai mencengkramu dan sekarang kau terjerat dalam arus jaman.
Globalisasi, modernitas,budaya
alai, sok gaul dan segenap antek-anteknya
Kau terbuai dalam keindahan :
hedonis, sexsimisme, hura-hura, selfinisme dan segala pesonanya
Kau masih saja terjerumus dalam
kegelapan : anarkisme, tawuran, sexbebas, narkoba, premanisme dan segala geliat
hitam di dalamnya
Membuatmu lalai akan kewajibanmu : sekolah
formalitas, tidur saat belajar, penting nilai bagus, ah tak penting itu
pelajaran, lupa tugas, ah gini aja penting kumpul, yes pelajaran kosong, yah
pelajaran lagi dan setumpuk alasan yang lain!
Seperti itukah yang ada? Itukah
yang melanda pemuda?
Dimana keagungan yang pernah engkau
sandang dan gelegar namamu sebagai pemuda harapan bangsa, pemuda agen
pembaharu, penerus estafet bangsa, tonggak kokohnya sebuah peradaban!
Dimana lagi sumpah pemuda,
kebangkitan pemuda?
Dimana lagi idialisme yang dulu tersematkan
padamu sebagai kemewahan abadi yang engkau miliki?
Gau gantungkan harapanku, bosan aku
menunggu janji palsumu, enyah engkau dari hidupku
Kerinduanku tenggelam dalam
kepalsuan!
Tapi aku takpernah menyerah, tak
pernah lelah! Tak akan berhenti berharap
Dan rinduku tiada jemu menunggumu
Karena negeri ini negeri yang kuat,
kaya dan makmur. Manusianya, pemudanya. Tangguh dan kokoh
Aku yakin, badai pasti berlalu
Hujan pasti berhenti, banjir pasti
surut, mendung pasti terurai, dan matahari pasti bersinar kembali. Dan
cahayaku…?
Dibacakan untuk refleksi kelas XI IPS 2 SMA ICAM SKH
Komentar
Posting Komentar